World Class University - Staff Exchange

Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, manipulasi informasi dan citra digital menjadi isu yang semakin kompleks dan mendalam. Terdapat tren peningkatan manipulasi konten digital yang dapat memiliki dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan sosial. Fenomena deepfake, distribusi berita palsu, dan manipulasi citra / data visual semakin menjadi perhatian dunia, memerlukan pendekatan proaktif dan inovatif untuk melawan ancaman ini. 

Riset terkini menunjukkan bahwa upaya proteksi dan autentikasi citra digital memerlukan perhatian lebih lanjut. Keberhasilan metode konvensional semakin teruji, sementara tuntutan terhadap inovasi untuk menghadapi perkembangan teknologi yang dapat digunakan untuk manipulasi semakin mendesak. Beberapa penelitian telah mengeksplorasi teknik deteksi manipulasi citra, seperti analisis watermark dan penggunaan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi pola manipulasi. Namun, masih banyak tantangan yang perlu diatasi, termasuk pengembangan metode yang efektif, cepat, dan dapat diadopsi secara luas Tim peneliti dari Universitas Diponegoro, bersama dengan assoc. Prof. Ferda ernawan dari university malaysia pahang (UMP), berencana menjalin kolaborasi penelitian. 

Dengan menggali lebih dalam isu-isu terkini terkait manipulasi informasi dan citra digital, kami memahami urgensi kolaborasi ini dan keyakinan bahwa penelitian bersama dengan Universiti Malaysia Pahang akan memberikan dampak positif pada pemahaman dan penanganan isu-isu ini di tingkat internasional. Inisiasikerjasama ini telah diawali sejak tahun januari 2024 dan akan berakhir pada bulan januari 2026, dimana saat ini akan dilakukan inisiasi kerjasama penelitian matching-fund antara Universitas Diponegoro (Undip) dan UMP. Kegiatan ini telah terlaksana pada tanggal 13 – 19 November 2024 dan menghasilkan kesepakatan kerjasam Riset dan publikasi Bersama sejumlah 2 artikel pada tahun 2025 dan 2026 yang tertuang dalam dokumen ‘Research Collaboration Agreement’